Skip to main content

Perkembangan Fisik Peserta Didik (Ciri-ciri, Faktor dan Dampaknya terhadap Tingkah Laku)

Table of Content [ ]

Pojokbaca.org - Setiap individu pasti mengalami yang namanya perkembangan. Sebab perkembangan ini sifatnya adalah kontinu. Sejak manusia dilahirkan ke dunia sampai akhir hayatnya tentu ada perkembangan. Namun, sebenarnya apa itu perkembangan fisik peserta didik ? apa ciri-cirinya ? apa saja faktor yang memengaruhi perkembangan fisik peserta didik ? dan bagaimana dampak perkembangan fisik terhadap tingkah laku ? Berikut penjelasan yang akan menjawab semua pertanyaan itu.

Pengertian Perkembangan Fisik Peserta Didik

Perkembangan fisik atau perkembangan biologis (biological growth) adalah salah satunya faktor penting dari perkembangan individu. Menurut Seifert dan Hofnung (1994), perkembangan fisik mencakup perubahan-perubahan dalam tubuh (perkembangan otak, sistem syaraf dan lain-lain), dan perubahan dalam beberapa cara individu dalam memanfaatkan tubuhnya (perkembangan ketrampilan motorik), dan perubahan dalam kemampuan fisik (penurunan peranan jantung, pandangan dan lain-lain).

Untuk anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal itu sangat penting, karena pertumbuhan/perkembangan fisik anak secara langsung dan tidak langsung akan memengaruhi sikapnya setiap hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak. Dan otomatis, pertumbuhan /perkembangan fisik akan memengaruhi langkah anak melihat dirinya dan seseorang, yang tampak dari skema rekonsilasi diri anak pada umumnya.

Perkembangan fisik peserta didik bisa dibagi menjadi tiga tahap, yakni: Tahap setelah lahir sampai umur 3 tahun, Tahap anak-anak sampai periode prapubertas umur 3 sampai 10 tahun, tahap pubertas umur 10 sampai 14 tahun, dan tahap remaja umur 12 tahun ke atas. Berdasar pada tingkatan ini , anak umur sekolah (SD-SMP) ditempatkan dalam tahap prapubertas dan pubertas awal, dan anak SMP sampai SMA dimasukkan dalam tahap remaja.

Ciri-ciri Perkembangan Fisik

1. Ciri-ciri Perkembangan Fisik pada Periode Kanak-kanak (0-5 tahun)

Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil diikuti mulai dengan sanggupnya melaksanakan berbagai macam gerakan dasar yang lebih baik lagi, yakni gerakan-gerakan berjalan, lari, melompat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang terkait dengan kemampuan yang lebih besar sebagai akibat perkembangan jaringan otot lebih besar. Di samping itu, perkembangan diikuti dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara seimbang. Perkembangan fisik pada periode anak diikuti dengan sinkronisasi gerak dan keselarasan berkembang secara baik.

2. Ciri-ciri Perkembangan Fisik pada Periode Anak Umur 5-11 tahun

Perkembangan waktu reaksi lebih lamban dibandingkan periode kanak-kanak, sinkronisasi mata berkembang secara baik, masih belum meningkatkan otot-otot kecil, kesehatan umum relatif tidak konstan dan gampang sakit, rawan dan ketahanan kurang.

3. Ciri-ciri Perkembangan Fisik pada Periode Anak Umur 8-9 tahun

Terjadi pembaruan sinkronisasi badan, ketahanan badan semakin bertambah, anak lelaki condong melakukan aktivitas yang ada kontak fisiknya seperti berkelahi dan bergelut, sinkronisasi mata dan tangan lebih bagus, sistem peredaran darah masih belum kuat, sinkronisasi otot dan syaraf masih kurang baik. Dalam segi psikologi anak wanita semakin maju setahun dari lelaki.

4. Ciri-ciri perkembangan fisik pada periode anak umur 10-11 tahun

Kemampuan anak lelaki lebih kuat daripada wanita, peningkatan tekanan darah dan metabolisme yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki cuma 5% yang mencapai kematangan seksual.

5. Ciri-ciri Perkembangan Fisik pada Periode Remaja

Perkembangan fisik yang paling mencolok yakni perkembangan kemampuan, ketahanan, dan organ seksual pada periode remaja. Ciri-ciri perkembangan fisik pada periode remaja diikuti dengan pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer atau tanda-tanda seksual sekunder.

Pada umumnya perubahan-perubahan fisik remaja lelaki dan wanita sebagai berikut ini:

1. Laki-laki

  • Pertumbuhan testis (10 - 13,5 tahun).
  • Pertumbuhan rambut kemaluan (10 - 15 tahun).
  • Pembesaran badan (10,5 - 16 tahun).
  • Pembesaran penis (11 - 14,5 tahun).
  • Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara (Sama dengan pembesaran penis).
  • Tumbuhnya rambut di muka dan ketiak (2 tahun sesudah rambut kemaluan).
  • Kelenjar hasilkan minyak dan keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak).

2. Wanita

  • Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun).
  • Pertumbuhan rambut kemaluan (8 -14 tahun).
  • Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5 tahun).
  • Menstruasi (10 - 16 tahun, terkadang 7 tahun).
  • Pertumbuhan bulu ketiak (dua tahun sesudah rambut kemaluan).
  • Kelenjar hasilkan minyak dan keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak).

6. Ciri-ciri Perkembangan Fisik pada Periode Dewasa

Kekuatan fisik pada periode dewasa pada tiap pribadi menjadi benar-benar bervariatif bersamaan dengan perkembangan fisik. Lelaki condong lebih bagus kekuatan fisiknya dan pergerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran badan yang proporsional memberi kekuatan fisik yang kuat. Pada periode dewasa perkembangan mencapai titik optimal. Pertumbuhan fisik mulai berhenti hingga dari hasil pertumbuhan ini menentukan kekuatan fisik pada periode ini.

Faktor Yang memengaruhi Perkembangan Fisik

1. Faktor Internal

  • Sifat jasmaniah yang diturunkan dari orang tuanya.
  • Kematangan. Secara sekilas, perkembangan fisik, walau anak telah diberi makanan dengan nutrisi yang tinggi, tapi jika kematangan belum sampai, perkembangan akan terlambat.
  • Jenis kelamin, misalnya peserta didik lelaki condong semakin tinggi serta lebih berat dibanding peserta didik wanita.

2. Faktor eksternal

  • Kesehatan. Anak yang sakit-sakitan perkembangan fisik akan terhalang.
  • Makanan. Anak yang kurang nutrisi perkembangan fisiknya akan terhalang, kebalikannya yang cukup nutrisi perkembangannya cepat.
  • Stimulasi lingkungan. Individu yang badannya kerap dilatih untuk meningkatkan percepatan perkembangannya akan berlainan sama yang tak pernah memperoleh pelatihan.

Dampak Perkembangan Fisik Terhadap Tingkah Laku

Remaja yang belum siap dengan kondisi fisik mereka yang cepat berubah kemungkinan merasa canggung, malu, kurang percaya diri atau bahkan juga sedih. Argumen yang paling mungkin ialah karena transisi itu tidak sesuai keinginan mereka. Karena itu perubahan fisik benar-benar punya pengaruh pada perilaku mereka.

Perkembangan fisik yang terlampau cepat secara sosial memberikan keuntungan untuk remaja putra dan kemungkinan sebaliknya untuk beberapa remaja putri. Perihal ini dikarenakan oleh terdapatnya ketidaksamaan respons beberapa orang seputar mengenai perubahan fisik itu. Karena itu kepercayaan diri seorang remaja bergantung pada citra jasmani mereka.

Perubahan fisik pada periode remaja memengaruhi semua anggota badan, baik exsternal atau internal, hingga memengaruhi kondisi fisik dan mentalnya. Masalah ini akan memunculkan dampak atau memunculkan persoalan.

(Masganti: 75) dalam pola perilaku, sikap, dan kepribadian remaja, yakni:

1. Dampak pada Kondisi fisik

Di saat menstruasi remaja wanita kerap merasakan sakit kepala, sakit pinggang, kejang, dan sakit di perut yang disertai dengan tidak sadarkan diri, dan muntah-muntah, serta gangguan kulit. Karenanya, timbullah rasa capek, tertekan, dan gampang geram. Perubahan fisik remaja dapat mengakibatkan masalah pencernaan dan selera makan buruk, hingga lemas dan capek. Jika remaja betul-betul sakit, dia ingin diberlakukan dengan penuh pengertian dan simpati yang lebih besar dari biasanya.

2. Dampak terhadap Sikap dan Tingkah laku

Menurut Ridwan (2004: 116-119) ada banyak dampak perkembangan fisik pada sikap dan tingkah laku, yakni:

  • Ingin Menyendiri. Remaja mulai menarik diri dari rekan-rekan dan dari bermacam aktivitas keluarga, dan kerap berkelahi dengan rekan-rekan dan bagian keluarga, dan  kerap melamun.
  • Jenuh. Remaja mulai jenuh dengan permainan yang awalnya sangat disukai, jenuh dengan beberapa tugas sekolah, beberapa kegiatan sosial dan kehidupan umumnya. Mengakibatkan remaja sedikit bekerja hingga prestasinya di beberapa bidang turun. Mereka jadi terlatih untuk tidak ingin memiliki prestasi, karena kerap muncul perasaan akan kondisi fisik yang tidak normal.
  • Inkoordinasi. Yaitu perkembangan cepat dan tidak imbang yang bisa memengaruhi pada sinkronisasi pergerakan. Dalam masalah ini remaja berasa kikuk dan ganjil selama beberapa saat.
  • Antagonisme Sosial. Yaitu remaja sering tidak ingin bekerja sama, kerap menentang dan melawan, bermusuhan antara dua macam kelamin diutarakan dalam kritikan dan tanggapan atau olokan yang merendahkan.
  • Emosi yang meninggi. Yakni amarah, merajuk, ledakan kemarahan dan kecondongan untuk menangis (M Utsman Najati, 1985: 66).
  • Hilangnya kepercayaan diri. Remaja banyak yang mengalami hilang kepercayaan diri karena dikritik terus-menerus dari orang tuanya. Mereka tidak mempunyai kepercayaan diri dan takut ketidakberhasilan.

3. Dampak Terhadap Jiwa

Perubahan fisik remaja berdampak pada perkembangan jiwanya. Dari perubahan fisik yang dirasakan remaja, yang paling besar dampaknya pada perkembangan jiwa remaja ialah pertumbuhan badan (tubuh jadi semakin tinggi dan besar), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi, dan tanda-tanda sek (pubertas). Perubahan fisik itu mengakibatkan masalah dan kecanggungan buat jiwa remaja, karena dia harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.

Pertumbuhan tubuh yang menonjol misalkan, pembesaran payudara, dan cepat membuat jiwa remaja berasa tersingkir dari teman-temanya. Demikian juga dalam menghadapi menstruasi dan mimpi basah yang pertama, turut berpengaruh untuk ketenangan jiwa remaja, karenanya, remaja perlu beradaptasi di antara jiwanya dengan perilakunya.

Referensi :

  • Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Batu sangkar: Rosda
  • Pendidikan Profesi Guru (PPG). 2019.  Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik. Modul Perkembangan Peserta Didik. hlm. 3-4.
  • Sit, Masganti. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing. hlm. 70-71.
  • Ali, Muhammad dan Asrori, Muhammad.2004.  Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT Bumi Aksara. hlm. 21-22.
Article Policy: Diperbolehkan mengambil sebagian artikel ini untuk tujuan pembelajaran dengan syarat menyertakan link sumber. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam karya kami.
Tutup Komentar