Skip to main content

Pengertian Belajar dan Pembelajaran (Learning)

Table of Content [ ]

Pojokbaca.org - Pernah tidak terlintas dalam pikiran kalian mengenai apa itu belajar dan pembelajaran ? Kata belajar dan pembelajaran sering loh digunakan kebanyakan orang khususnya dalam konteks pendidikan. Tapi sebenarnya apa sih belajar dan pembelajaran itu ? apa yang dimaksud belajar dan pembelajaran itu ? dan apa perbedaan antara belajar dan pembelajaran itu ?.

Nah, untuk menjawab semua pertanyaan itu, berikut artikel yang kami susun dengan tema pengertian belajar dan pembelajaran menurut para ahlinya. Bukan hanya itu, di sini kami juga menyajikan perbedaan antara belajar dan pembelajaran serta tujuan belajar dan pembelajaran.

Pengertian Belajar

Pada umumnya Imron (1996:2), belajar ialah satu usaha yang ditujukan untuk menguasai/menghimpun beberapa pengetahuan. Pengetahuan itu didapat dari seseorang yang lebih mengerti yang saat ini kita kenal dengan sebutan guru / beberapa sumber lain, karena guru saat ini bukanlah salah satu sumber belajar. Dalam belajar, pengetahuan itu dihimpun dikit demi sedikit sampai pada akhirnya jadi banyak.

Seseorang yang kaya akan pengetahuan dikenali sebagai seseorang yang rajin belajar, sementara seseorang yang miskin pengetahuan dikenali sebagai seseorang yang malas belajar dan seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dilihat sebagai seseorang yang tidak belajar. seseorang dikatakan belajar pada saat, sedang membaca bacaan, membaca buku pelajaran, mengerjakan beberapa tugas dan sebagainya.

Menurut psikologi belajar, belajar ialah satu pengubahan perilaku pada diri seseorang yang relatif tinggal sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Contoh: belajar membaca bermakna pribadi mendapatkan pengalaman, dan terjadi pengubahan dalam 3 ranah yakni: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ahli psikologi menerangkan jika sikap belajar sebagai proses psikis, pribadi dalam interaksinya dengan lingkungan dengan cara natural (Imron, 1996:3).

Fontana (1981:147) menerangkan belajar (learning) ialah proses pengubahan yang relatif tetap dalam sikap pribadi sebagai hasil dari pengalaman. Dalam pengertian ini memfokuskan perhatian pada 3 hal yakni: (1) belajar harus berpeluang terjadinya pengubahan sikap individu; (2) pengubahan itu harus sebagai buah dari pengalaman; (3) pengubahan itu terjadi pada sikap pribadi yang mungkin (Winataputra, 2008:2).

Slameto (2002:2) belajar ialah satu proses upaya yang dilaksanakan pribadi untuk mendapatkan satu pengubahan perilaku yang baru keseluruhannya, sebagai hasil pengalaman pribadi tersebut dalam hubungan dengan lingkungannya. Pengubahan dalam faktor kematangan, perkembangan, perubahan tidak terhitung pengubahan dalam pengertian belajar.

Dalam The Guidance of Learning Activities W.H. Burton (1984) (dalam Siregar, 2010 h. 4) menyampaikan jika belajar ialah proses pengubahan perilaku dalam diri pribadi karena ada hubungan di antara pribadi dengan pribadi dan pribadi dengan lingkungannya hingga mereka lebih sanggup menjalin hubungan dengan lingkungannya.

Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar ialah tindakan untuk mendapatkan rutinitas, ilmu dan pengetahuan, dan bermacam sikap, terhitung penemuan baru dalam melaksanakan suatu hal, usaha memecahkan rintangan, dan menyerasikan dengan keadaan baru. Pengertian ini mengutamakan dari hasil aktivitas belajar (Sriyanti, 2013:16).

Dictionary of Psychology dijelaskan jika belajar mempunyai dua pengertian. Pertama, belajar disimpulkan sebagai "the process of acquiring knowledge". Ke-2 , belajar disimpulkan sebagai "a relatively permanent change potentiality which occurs as a result of reinforced practice".

Pengertian pertama, belajar mempunyai makna satu proses untuk mendapatkan pengetahuan.

Pengertian kedua , belajar bermakna satu pengubahan kapabilitas untuk bereaksi yang relative abadi sebagai hasil latihan yang diperkokoh. Pengertian belajar dari Dictionary of Psychology ini mengutamakan faktor proses dan kondisi sebagai hasil belajar (Sriyanti, 2013:16-17).

Dari beberapa pengertian belajar di atas bisa diambil kesimpulan jika belajar sebagai proses pengubahan sikap evaluasi menuju kepada yang lebih bagus yang didapat dari pengalaman dalam bentuk kenaikan kualitas dan kuantitas perilaku.

Tujuan Belajar

Dalam semua aktivitas tentu memiliki tujuan, begitupun dengan belajar. Tujuan ialah pengakuan yang menyesuaikan hasil yang ingin diraih atau lokasi yang akan dituju. Karena itu tujuan belajar ialah pengakuan yang menerangkan hasil yang ingin diraih dalam tindakan evaluasi, dalam masalah ini ialah memperlihatkan hasil belajar yang diharapkan guru untuk diraih pelajar.

Hasil berkenaan apa, tergantung dari mata pelajaran apa yang diberikan (Kardisaputra, 2000: 109). Searah dengan rincian itu, kita bisa menarik ringkasan jika tujuan belajar ialah hal yang ingin diraih sesudah proses belajar mengajarkan berjalan. Tujuan ini dapat ditetapkan bersama di antara guru dan pelajar, tetapi pada realitanya gurulah yang lebih banyak bertindak.

Tujuan belajar ialah beberapa hasil belajar yang memperlihatkan jika pelajar sudah melaksanakan tugas belajar, yang biasanya mencakup pengetahuan, ketrampilan dan beberapa sikap yang anyar, yang diinginkan terwujud oleh pelajar. tujuan belajar ialah satu deskripsi berkenaan perilaku yang diinginkan terwujud oleh pelajar sesudah berjalannya proses belajar.

Tujuan belajar menurut Sukandi (1983: 18) ialah melangsungkan pengubahan perilaku dan tindakan. Pengubahan itu bisa dipastikan sebagai satu kemahiran ketrampilan, rutinitas, sikap, pemahaman, sebagai pengetahuan atau penerimaan dan penghargaan. Menurut Surahmat (1986) menjelaskan kalau tujuan belajar ialah menghimpun pengetahuan, penanaman ide dan pengetahuan, pembentukan sikap dan tingkah laku.

Nah, setelah kita mengetahui mengenai pengertian belajar serta tujuan belajar, mungkin dibenak kita akan timbul pertanyaan tentang apa itu aktivitas belajar ? apa sih pengertian aktivitas belajar itu ? Aktivitas belajar adalah semua aktivitas yang dilaksanakan pada proses hubungan antara guru dan pelajar dalam rencana menggapai arah pembelajaran. Lebih lengkapnya sebagai berikut.

Apa Aktivitas Belajar itu ?

Menurut Sardiman (2011, h. 100) aktivitas belajar ialah kegiatan yang memiliki sifat fisik atau psikis. Pada proses belajar, ke-2 rutinitas terus haruslah saling terkait. Piaget menjelaskan dalam "Sardiman: kalau seorang anak berpikir tanpa melakukan suatu perbuatan, bermakna anak terebut tidak berpikir.

Belajar betul-betul diperlukan terdapatnya aktivitas, karena tanpa aktivitas proses belajar mustahil berjalan secara baik. Dalam proses kegiatan evaluasi harus mengikutsertakan semua faktor anak didik, baik jasmani atau rohani hingga pengubahan sikapnya bisa berbeda secara tidak lambat, pas, gampang dan betul, baik terkait dengan faktor kognitif afektif atau psikomotor (Hanafiah, 2010, h. 23).

Aktivitas menurut Anton M Mulyono (2001, h. 26). Aktivitas maknanya "kesibukan atau keaktifan." Jadi segala hal yang dilaksanakan atau aktivitas-aktivitas yang terjadi baik fisik atau non-fisik, sebagai satu kesibukan. Aktivitas sebagai satu hal yang penting untuk menaikkan hasil belajar. Aktivitas sepanjang proses belajar mengajarkan sebagai salah satunya tanda ada kemauan untuk belajar.

Hanafiah (2010, h. 24) menerangkan jika aktivitas belajar bisa memberi nilai lebih (added value) untuk peserta didik, berbentuk beberapa hali : Anak didik mempunyai kesadaran untuk belajar sebagai bentuk terdapatnya motivasi intern untuk belajar yang hakiki.

Bisa diambil kesimpulan jika aktivitas belajar sebagai semua kegiatan yang dilaksanakan pada proses hubungan antara guru dan pelajar dalam rencana menggapai arah pembelajaran. Beberapa kegiatan yang diartikan ialah aktivitas yang menuju ke dalam proses belajar seperti menanyakan, mengajukan opini, melaksanakan beberapa tugas, bisa menjawabi pertanyaan guru serta dapat bekerja bersama dengan pelajar lain, dan bertanggung jawab pada pekerjaan yang diberikan.

Setelah kita mengetahui apa itu belajar dan tujuan belajar serta apa itu aktivitas belajar selanjutnya kita akan mengulas mengenai pengertian belajar. Selengkapnya sebagai berikut.

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran/instruction ialah sebagai proses pembelajaran yaitu proses belajar seperti dengan perancangan. Elemen kesengajaan dari faksi di luar pribadi yang melaksanakan proses belajar sebagai ciri-ciri khusus dari ide instruction.

Proses edukasi ini terpusat pada arah atau goal directed teaching process yang dalam beberapa hal bisa diperkirakan awalnya (pre-planned). Karena karakter proses dari itu, jadi proses belajar yang terjadi ialah proses pengubahan sikap dalam kerangka pengalaman yang sejumlah besar sudah direncanakan. (Romiszowski (1981:4) dalam Winataputra (2008:2)).

Satu diantara pengertian pembelajararan seperti yang disampaikan oleh Gagne (1977), pembelajaran ialah seperangkat kejadian -kejadian external yang direncanakan untuk memberikan dukungan proses-proses belajar yang memiliki sifat intern.

Selanjutnya, Gagne (1985) menyampaikan teorinya lebih komplet dengan menjelaskan jika pembelajaran ditujukan untuk menciptakan belajar, keadaan external harus direncanakan demikian rupa untuk menghidupkan, memberikan dukungan, dan menjaga proses intern yang ada dalam tiap kejadian belajar.

Pembelajaran ialah proses hubungan peserta didik dengan pengajar dan sumber belajar dalam satu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah kontribusi yang diberi oleh pengajar agar terjadi proses pencapaian pengetahuan, kepenguasaan kelihaian serta perilaku, dan pembangunan sikap serta keyakinan pada peserta didik. Dalam kata lain, pembelajaran ialah proses untuk menolong peserta didik agar belajar secara baik.

Menurut Budimansyah (2002:1) pembelajaran sebagai pengubahan dalam kebolehan, sikap, atau tabiat pelajar yang relatif tetap sebagai akibat pengalaman atau training. Pengubahan kebolehan yang cuman berjalan sekejab dan balik lagi ke sikap sebelumnya memperlihatkan belum ada kejadian evaluasi, meskipun kemungkinan terjadi edukasi.

Pekerjaan seorang guru ialah membuat supaya proses evaluasi pada pelajar berjalan secara efisien. Tidak cuman konsentrasi pada pelajar, sudut pandang evaluasi perlu diganti dari sekadar mengerti ide dan konsep keilmuan, pelajar harus juga mempunyai kapabilitas untuk melakukan perbuatan dengan memakai ide dan konsep keilmuan yang sudah terkuasai.

Seperti dikatakan dalam pilar-pilar pengajaran/evaluasi dari UNESCO, selain terjadi "learning to know" (evaluasi untuk tahu), harus juga terjadi "learning to do" (evaluasi untuk melakukan perbuatan) serta dituntut sampai pada "learning to be" (evaluasi untuk membuat jati diri yang kuat) dan "learning to live together" (evaluasi untuk hidup bersam secara selaras).

Dimyati (2002:286) menyampaikan jika hakekat pembelajaran ialah:

  • Aktivitas yang ditujukan untuk membelajarkan pembelajar,
  • Progam pembelajaran yang direncanakan dan diterapkan (diaplikasikan) pada suatu mekanisme,
  • Aktivitas yang diartikan untuk memberi pengalaman belajar ke pembelajar,
  • Aktivitas yang mengarahkan pembelajar menuju perolehan arah pembelajaran,
  • Aktivitas yang mengikutsertakan beberapa komponen tujuan , isi pembelajaran, mekanisme penyuguhan dan mekanisme penilaian dalam realisasinya.

Banyak pakar menyampaikan jika pembelajaran adalah implikasi kurikulum, tetapi banyak pula yang menyampaikan jika pembelajaran tersebut adalah kurikulum sebagai tindakan/aktivitas. Guru menjadi orang yang berkewajiban memiliki rencana pembelajaran (instruction planning) selalu merujuk ke komponen komponen kurikulum yang berjalan. Selanjutnya Dimyati menyampaikan jika hakekat kurikulum ialah:

  • Kurikulum sebagai jalan mendapatkan ijazah;
  • Kurikulum sebagai mata dan isi pembelajaran;
  • Kurikulum sebagai gagasan aktivitas pembelajaran;
  • Kurikulum sebagai hasil belajar;
  • Kurikulum sebagai pengalaman belajar.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran ialah sikap hasil belajar yang diinginkan terlaksana, dipunyai, terkuasai oleh peserta didik sesudah mengikuti aktivitas pembelajaran. Perihal ini didasari bermacam opini mengenai arti tujuan pembelajaran.

Magner (1962) mendeskripsikan tujuan pembelajaran ialah tujuan sikap yang bakal diraih / yang dapat ditangani peserta didik seperti kompetensi. Sedang Dejnozka & Kavel (1981) mendeskripsikan tujuan pembelajaran ialah satu pengakuan spesifik yang dipastikan berbentuk tabiat, yang direalisasikan berbentuk tulisan yang menggambarkan hasil belajar yang diinginkan.

Pemahaman lainnya mengatakan jika, tujuan pembelajaran ialah pengakuan berkenaan ketrampilan / ide yang dikehendaki dapat terkuasai peserta didik di akhir masa pembelajaran (Slavin, 1994).

Tujuan pembelajaran ialah arah yang akan dituju dari serangkaian rutinitas yang diberlangsungkan pada proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan berbentuk sikap kapabilitas detil, aktual, dan terarah seperti yang diinginkan terlaksanaa, dipunyai, atau terkuasai pelajar sesudah mengikut aktivitas pembelajaran tertentu.

Dari banyak uraian uraian di atas, sedikit kita tarik kesimpulan bahwa pembelajaran ialah proses belajar. Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan murid.

Bagaimana sobatku ? masih tertarik untuk membaca artikel ini ? Setelah kita mengerti dan mengetahui arti belajar dan pembelajaran, sekarang kita akan masuk pada ulasan apa sih perbedaan belajar dan pembelajaran itu ? Simak terus ya bat, sebagai salah satu syarat sukses kita dalam mengemban pendidikan kita mesti semangat. Berikut perbedaan antara belajar dan pembelajaran.

Perbedaan Belajar dan Pembelajaran

Pendidikan adalah upaya sadar dan menyengaja dalam memberi tuntunan ke pelajar (peserta didik), yang mempunyai tujuan untuk membina psikis dan religius. Pada proses pendidikan guru dan speserta didik sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisah di antara yang satu sama yang lain.

Guru sebagai subyek pada proses belajar mengajar. Sedang siswa sebagai subyek dan object. Disebutkan sebagai subyek karena pelajarlah yang tentukan arah pengajarannya. Disebutkan object karena pelajar menerima transfer berbentuk pengetahuan dari guru.

Belajar merupakan perbuatan dan sikap pelajar yang bervariasi dan kompleks,  karena itu belajar cuma dapat dirasakan oleh pribadi pelajar sendiri. Pelajar sebagai pemasti berlangsung atau tidaknya proses belajar. Proses belajar itu muncul karena pelajar memperoleh suatu hal yang berada di lingkungan sekelilingnya.

Lingkungan yang seharusnya didalami oleh pelajar ialah kondisi alam seputar, bentuk beberapa benda, beberapa tumbuhan, hewan, manusia atau segalanya yang akan dijadikan bahan untuk belajar.

Belajar ialah proses mencari, memperhatikan, mendalami dan menganalisis satu kondisi hingga bisa terjadi pengubahan sikap. Pengubahan itu tidak dapat disebutkan sebagai hasil belajar jika disebabkan karena perkembangan atau kondisi sebentar. (Syaifuddin Iskandar, 2008:1).

Pembelajaran adalah pengertian dari edukasi yang bermakna sebagai proses belajar mengajar yang disebut hubungan di antara pelajar dengan lingkungan belajar dan direncanakan demikian rupa untuk menggapai arah yang sudah diputuskan. Arah akhir evaluasi ialah supaya pelajar mempunyai kapabilitas sesudah menuntaskan pengalaman belajarnya.

Sebelumnya, proses evaluasi lebih merujuk pada kegiatan guru atau dosen sebagai pusat pemberi pengetahuan atau materi pelajaran. Ini kerap disebutkan teacher centered education atau teacher oriented. Bersamaan perubahan jaman, sekarang ini yang terjadi ialah student centered education di mana siswa sebagai pihak yang perlu aktif dalam aktivitas pembelajaran.

Guru atau dosen cuma berperanan sebagai fasilitator. Pelajar seharusnya lebih aktif misalkan dalam aktivitas dialog dan dalam hal mesti berani mengajukan pertanyaan yang krusial berkenaan satu materi pelajaran. Ketidaksamaan belajar dengan pembelajaran khususnya dalam proses, di mana pembelajaran mengikutsertakan proses atau sistem yang sesuai standard pengajaran.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian belajar dan pembelajaran secara spesifik, dari banyak keterangan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa belajar sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Belajar menjadikan kita dari tidak paham menjadi paham, dan dari kurang paham menjadi lebih paham.

Serangkaian proses belajar disebut sebagai pembelajaran, yang di mana antara belajar dan pembelajaran ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, serta antara keduanya memiliki tujuan-tujuan sebagaimana telah dijelaskan secara singkat mengenai tujuan belajar dan pembelajaran pada bab di atas. Sekian dari kami, semoga apa yang kami sajikan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.

Referensi :

  • Haryati, Sri. 2017. “Pengembangan Materi Kuliah Belajar-Pembelajaran Berbasis Active Learning Melalui Pembelajaran Kooperatif”. Magelang.
  • Budimansyah, Dasim. 2002. "Model Pembelajaran dan Penilaian". Bandung: Remaja  Rosdakarya.
  • Dimyati dan Mudjiono. 2002. "Belajar dan Pembelajaran". Jakarta: Rineka Cipta.
  • Imron, Ali. 1996. "Belajar dan Pembelajaran". Jakarta: Pustaka Jaya.
  • Silberman, M.L. 2011. "Active Learning 101 Cara Belajar Mahasiswa Aktif". Bandung:  Nuansa Media. 
  • Slameto. 2002. "Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi".  Jakarta: Rineka Cipta. 
  • Sriyanti, Lilik. 2013. "Psikologi Belajar". Yogyakarta: Penerbit Ombak.
  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem  Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. 
  • Winataputra, Udin S.. 2008. "Teori Belajar dan Pembelajaran". Jakarta: Universitas  Terbuka.
Article Policy: Diperbolehkan mengambil sebagian artikel ini untuk tujuan pembelajaran dengan syarat menyertakan link sumber. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam karya kami.
Tutup Komentar