Skip to main content

Youth Millenial Goes to Campus Batch I Ajak Generasi Muda Berperan Aktif Menyongsong Indonesia Emas 2045

Table of Content [ ]
Sesi photo bersama salah satu narasumber Talkshow, (dok. pribadi).

Youth Millenial Indonesia sukses menggelar kegiatan Talkshow Youth Millenial Goes to Campus Batch I yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim Semarang pada Sabtu (18/20/2023).

Talkshow yang mengusung tema "Representasi Generasi Millenial dalam Pembangunan Ekonomi Melalui Kearifan Lokal Menyongsong Bonus Demografi 2045" ini, dihadiri 80 lebih mahasiswa dengan mengundang narasumber KH. Taj Yasin Maimoen, A. Syarifudin, Z, S.IP. LM dan Gus Eko Ahmadi.

Di awal acara, Ketua Youth Milenial A.M. Nabil menyampaikan apresiasinya kepada Universitas Wahid Hasyim yang bersedia memfasilitasi kegiatan ini. “Universitas Wahid Hasyim menjadi kampus pertama acara Youth Milenial Goes to Campus yang bertujuan sebagai ruang pengembangan serta pemberdayaan bagi generasi milenial dalam mewujudkan Indonesia emas 2045”, jelasnya.

Sementara itu, Rektor Unwahas Prof. Dr. H. Mudzakir Ali, MA. saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan terimakasihnya atas terselenggaranya kegiatan Youth Milenial Goes to Campus di Unwahas untuk pertama kalinya.

Ditambahkan oleh Mudzakir Ali, kegiatan ini menjadi bekal penting bagi generasi muda memahami positioning-nya menyambut Indonesia emas 2045. “Kalianlah yang nantinya mewarisi, jadi ikutilah kegiatan ini dengan baik untuk membuka wawasan bagaimana Indonesia ke depan”, tandasnya.

Selanjutnya, Wakil Gubernur Jateng 2018-2023 Gus Taj Yasin sebagai Narasumber I menjelaskan bahwa Indonesia emas pada 2045 bukan hanya slogan belaka. Melainkan sebuah visi yang dapat dicapai jika kita mau berubah. Maka generasi milenial harus mengambil peran baik itu di pemerintahan, masyarakat, kampus, bahkan di dalam perusahaan-perusahaan.

“Generasi muda adalah power atau kekuatan untuk pembangunan Indonesia ke depan. Oleh karena itu harus ditingkatkan SDM kita, kita juga harus bekerja keras dan memanfaatkan kearifan lokal”, tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Taj Yasin juga mencontohkan adanya terobosan seperti pengolahan bahan baku ganggang yang dapat diekspor ke luar negeri.

“Maka kita sebagai anak-anak muda tidak lagi kita akan bekerja di mana, akan tetapi bagaimana kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan”, imbuhnya.

Article Policy: Diperbolehkan mengambil sebagian artikel ini untuk tujuan pembelajaran dengan syarat menyertakan link sumber. Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam karya kami.
Tutup Komentar